Pelajar SMP Al Islam Berhasil Membuat Antiseptik dari Limbah
Sejumlah pelajar SMP kelas IX di SMP Al Islam Boarding School telah berhasil mengolah sampah menjadi antiseptik. Sampah tersebut berupa nasi basi sisa para santri yang tidak termakan. Apabila dibiarkan sisa makanan tersebut akan menjadi masalah karena akan terjadi pembusukan dan dapat menyebabkan berbagai penyakit. Melalui agenda tahunan bernama “Pekan Inovasi Sekolah SMP Al Islam Boarding School tahun pelajaran 2022/2023” yang dilaksanakan pada bulan desember 2022 lalu, mereka telah berhasil mengatasi masalah tersebut dan bahkan mengubahnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.
Setiap aktifitas manusia akan selalu memberikan dampak pada lingkungan, baik dampak baik maupun dampak buruk. Namun seringkali dampak yang lebih banyaknya timbul adalah dampak buruk. Salah satu dampak buruk tersebut adalah permasalahan sampah. Berawal dari keprihatinan terhadap permasalahan mengenai banyaknya sampah sisa makanan yang dibuang oleh para santri di Pondok Pesantren Modern Al Islam (PPM Al Islam), maka sejumlah pelajar SMP menuangkan idenya dalam memanfaatkan sampah tersebut menjadi sesuatu yang berharga. Salah satu sampah yang dihasilkan adalah sisa nasi dan lauk yang tidak termakan. Sisa makanan tersebut jika dibiarkan akan menjadi sumber pencemaran bagi tanah, air dan udara karena akan basi dan membusuk. Proses pembusukan tersebut dapat mengundang berbagai masalah lanjutan, salah satunya adalah timbulnya penyakit. Pada awalnya permasalahan tersebut ditanggulangi dengan cara membagikan sisa makanan tersebut kepada warga agar digunakan sebagai pakan ternak. Namun daya tampungnya masih minim sehingga masih dibutuhkan solusi yang lebih baik. Dengan bimbingan dari guru IPA dan dukungan dari sekolah dalam agenda Pekan Inovasi Sekolah, mereka kemudian mereka berhasil mewujudkannya dalam sebuah proyek, yaitu mengubah nasi menjadi antiseptik.
Secara kimiawi nasi dominan terdiri dari karbohidrat, yaitu suatu polimer dari gula atau biasa disebut sebagai polisakarida. Apabila polisakarida dipecah maka akan menjadi bentuk asalnya yaitu monosakarida-monosakarida yang biasa disebut sebagai gula sederhana. Selanjutnya gula sederhana tersebut dapat difermentasikan dengan ragi sehingga menjadi senyawa alkohol atau yang biasa disebut etanol. Etanol adalah suatu senyawa yang mudah menguap sehingga dapat dipisahkan dengan destilasi.
Para pelajar SMP Al Islam menggunakan barang-barang yang sederhana untuk menghasilkan etanol ini. Salah satunya membuat alat destilasi dari drum bekas yang dirangkai dengan pipa besi dan selang plastik. Ethanol yang dihasilkan dari nasi basi ini sebagaimana etanol medis di apotik-apotik, memiliki sifat antiseptik yang sangat baik dan tidak beracun bagi manusia. sehingga cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Apalagi saat ini masih dalam masa pandemi, masyarakat sangat membutuhkan antiseptik untuk melindungi diri dari virus covid-19 yang berbahaya.
Selanjutnya proyek hasil karya para siswa tersebut akan diteruskan dan kemudian akan dikembangkan menjadi tidak hanya sebagai antiseptik, tetapi juga menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Namun hal ini masih membutuhkan banyak penelitian agar dapat terwujud sehingga dibutuhkan peran dari semua pihak, yaitu sekolah, guru-guru dan tentu saja para siswa.
Tim Pelaksana:
- Nazran Khaizuran Azfar Kelas 9A
- Rakha Fauzan Kamil Kelas 9A
- Muhamad Iqbal Firdaus Kelas 9B
- Arsya Zidan Pratama Kelas 9C
- Faris Rizal ZA Kelas 9C
- Reza Zaena Muttaqin Kelas 9C
- Mochamad Celvin Kelas 9D
Tim Pembina:
- Ust. Shaeful Firmansyah S.Si
- Ust. Mutasim Al Faruq
Penasehat:
- Ust. Ary Setiawan S.Pd. M.Pd